Rabu, 20 April 2011



Wanita dan berat badan Muzdalifah8
Timbangan????
Ada apa dengannya ya…
Sekilas ku amati beberapa temanku yang secara khusus mempunyai timbangan berat badan pribadi di kamarnya..why? ya terkadang wanita terlalu sensitive jika ditanya tentang berat badannya, ada yang berkata itu amniyah, aib or lainnya..tetapi secara tidak sadar mereka telah mendoktrin pikirannya sendiri bahwa “saya itu gemuk” padahal jika dilihat secara ilmiah seorang dengan tinggi badan 160 wajar jika memiliki berat badan ideal sekitar 50-55, dan dilihat dari kacamata seseorang juga tak masalah, justru dengan adanya kita ribut sendiri tentang berat badan malah akan memicu perhatian baru. tapi bagi mereka kaum hawa yang notabennya masih remaja menginjak dewasa berat badan kepala 5 adalah musibah besar dan mereka rela untuk mengurangi makan, mengurangi tidur dan olahraga tiap hari dan ada yang lebih ekstrim lagi yaitu mengkonsumsi obat-obatan pelangsing hanya untuk menurunkan berat badannya,padahal perbuatan seperti itu justru akan mengganggu kesehatannya sendiri aneh memang tapi itu adalah realita yang ada pada beberapa teman
Gemuk or kurus itu anugrah so enjoy aja…yang penting sehat…

Minggu, 17 April 2011

kajian tafsir hadist

Tafsir Hadist Ustad Sholihun 30 March 2011
Hadist 23
Pokok pembahasaan
Asholah dan Ruhiyah
4 yang pokok
1. Urgensi thoharoh, tujuan
2. Dzikir yang menyangkut masalah bagian dan keutamaan
3. Fungsi dan ibadah maudhoh
4. Manusia dihadapkan 2 pilihan dan itu yang harus kita hadapi, bagaimana hari ini???

 Kebersihan sebagian dari iman, bukanlah semua ibadah yang dilakukan adalah membersihkan dosa
Ketika seorang mukmin melakukan dosa maka ada satu titik hitam di hatinya apabila dia langsung berdzikir dan beristighfar maka titik hitam itu akan bersih, “Alloh mencintai orang yang bertaubat dan membersihkan diri dari najis”tanda2 iman
Iman itu melebihi 70 cabang yang paling tinggi Laillahaillallohu, dan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri di jalan, kebersihan merupakan bagian dari iman
 Dzikir
Dzikir adalah Sarana Tadzkiyatun Nafs yang paling tinggi, Rosululloh selalu dzikir setia saat
Rosul(Tirmidzi)* ada 2 kalimat yang ringan diucapkan dan berat di timbanagan …subhanalloh wa bihamdi *
Barang siapa yang membaca tasbih 100x sehari Alloh kan memberikan pahala yang hanya Alloh yang tahu..
Dzikir mengandung pujian bagi Alloh,
 Fungs ibadah mahdhoh
sholat adalah bekal utama, sholat menggabungkan 3 aspek , hati, fisik, pikiran..
dzikir…dzikir…dzikir…
sholatlah kalian, dan sholat sunahnya dilakukan juga ya La..
siapa yang bisa melakukan itu semua kecuali orang yang siap, rela untuk mengorbankan dirinya dari hawa nafsu, semoga Alloh selalu menjaga kita dan membuang dosa kotor yang ada dalam diri kita

Sabtu, 02 April 2011

siroh

S
iroh Ustad Deden 25 March 2011
Nasibah binti Ka’ab (Ummu ‘Ammaroh)
Nasibah adalah shohabiyah pertama yang masuk islam dari kalangan kaum anshor, beliau bergabung sebelum Rosul hijrah yaitu ketika beliau ikut rombongan madinah ke mekkah untuk haji sekaligus baiat di bukit aqobah, beliau ikut baiat yang ke 2 mereka berdua dengan Rufaidah(seorang perawat, masuk islam bersama nasibah, beliau yang buka praktek pertama, beliau ikut perang dan menjadi ahli medis)
Suami Nasibah bernama zaid bin ‘Asyim anaknya habib bin zaid dan Abdulloh bin zaid, menjadi keluarga yang berkah karena Rosul pernah mendoakanya karena nasibah sudah merelakan anak dan suaminya syahid dijalanNya,yang pertama suaminya dan disusul kedua putranya, pada saat itu beliau menangis tepi bukan karena kesedihan tapi karena sudah tidak ada lagi anggota keluarganya yang dapat meneani Rosululloh,lalu anaknya ikut dan saat itu ibunya berpesan, “jangan biarkan Rosululloh terluka sedikitpun” Rosul berdoa (jadikanlah keluarga Nasibah temanku di surga)
Sungguh surga merindukan Amar(sepanjang hidupnya tentang kesabaran) (kata Rosululloh)
Kontribusi terbesar pada perang uhud, ketika pasukan terdesak dan Rosululloh terdesak, saat itu ada kabar bahawa Rosul telah terbunuh dan pasukan muslim putus asa, umar tertunduk lemas karena mendengar kabar itu, kemudian Rosul mencul dari lubang dengan keadaan linglung dengan muka yang berdarah-darah, Qom’ah(kaum Quraisy) melihat Rosul berdiri dan berniat membunuh Rosul, kemudian Nasibah melihatnya , berlari dari tim medis dan menyambar pedang , ketika sampai di dekat Rosul, Nasibahlah orang yang pertama menyelamatkan Rosul…
Tidak ada yang lebih tinggi derajatnya ketika perang uhud selain karena Nasibah yang telah membelaku dan selalu mengangkat pedang, dlam perang uhud beliau teluka parah, tapi karena cintanya pada Rosul dan islam yang membuat beliau semangat…
Perang hunain, beliau juga ikut, terakhir beliau ikut perang musailama al kahzab, dan dalam pertempuran ini beliau terpotong tangannya dan Karena luka yang semakin parah dan beliau menjadi syahidah
Pelajaran
1. Kesabaran , di tinggal suami dan anak2nya,
Kesabaran adalah cahaya (Ashobru dhiyaun) cahaya yang akan memberiakn keterangan, kemilau dalam kehidupan sehingga kehidupan kita terang, Alloh memerintahkan bahwa Sabar adalah kunci(mintalah tolong dengan kesabaran dan sholat)sholat yang akan meluruskan jalan dan sabar sebagai benteng
2. Pengorbanan
Tidak ada hasil tanpa pengorbanan, dari hal kecil sampai hal yang besar, dari hal yang paling kita cintai, “nyawa” kalau ajal datang maka nikmat sudah putus…
3. Ketahanan fisik
Menerima 20 tusuk tapi masih bisa ikut dalam perang hunain dan perang amamah(perang nabi palsu)beliau bukanlah wanita muda

Usia Amar bin yasir melawan muawiyah (93 thn) menjadi prajuritnya Ali, kenapa takut Amar yasir di bunuh(aduhai anak ibnu Sumayah, kelak engkau akan dibunuh golongan pendurhaka…siapa benci amar Alloh pasti benci, seluruh sendi amar dipenuhi keimanan (kata Rosul)

UmmurRuman

Siroh Ustad Deden April 1, 2011
Shohabiyah Ummur Rumanistri Abu Bakar, mertua Rosululloh
Bernama Zainab, Da’da…ayahnya Amr, Ghoimir(kakeknya)
Bukan orang mekah, lahir besar dan di jazirah arab di wil Syuroh, beliau disenangi seorang pria bernama Harits bin Syahbroh…lalu menikah dan dikaruniai putra Tufail, lalu keluarga itu pindah ke Mekkah dan mengambil tempat di wil2 dekat ka’bah (kebiasaan orang arab, jika memasuki kawasan tertentu selalu meminta perlindungan orang2 yang berkuasa, minta perlindungan pada Abdulloh bin Abi Khuafah( Abu Bakar As Shidiq)
Suami umur ruman sakit lalu meninggal, tapi tidak lama Abu Bakar segera meminangnya (kebiasaan, meminang istri sahabatnya yang ditinggal mati suaminya) dari pernikahannya menghasilkan 2 anak… Abdurahman dan Aisyah…istri abu bakar yang lain 2 menghasilkan Asma dan Abdulloh..
Ummur ruman mendukung penuh dakwah abu bakar, beliau tidak segan utnuk mengizinkan untuk banyak-banyak berinfak…Apa yang kau tinggalkan untuk anak dan istri??? Alloh dan Rosulnya
Hijrahnya kaum muslimin ke madinah…berkali ummur ruman bertanya kepada abu bakar, kapan kita hijrah???tapi rosululloh melarang dan mengatakan kita akan berangkat berdua, ketika berada di gua sur ummur ruman merasa khawatir karena orang quraisy tidak membiarkan saja mereka berdua pergi, karena ummur ruman mengintimidasinya…belum lagi ketika Asma ditampar oleh Abu jahal.
Flashback istri Ibrahim..Aisyah semakin besar dan saat itu Rosul bermimpi melihat sosok Aisyah dan jibril mengatakan ini istrimu di dunia dan akhirat

Rumah tangga tak selamanya mulus seperti Rosululloh dan Aisyah, terkena fitnah
Ummur Ruman ibu yang sangat bijak, saat terjadi fitnah terhadap Aisyah dengan pemuda tampan di suatu perjalanan..ibunda beliau lah yang banyak membantu dalam proses kegalauan tersebut. Pada fitnah itu sebenarnya Aisyah tidak mengetahui bahwasannya fitnah sedang tersebar mengenai dirinya, namun beliau merasakan bahwa Rasululloh berubah sikap trhadap beliau beberapa hari, suaatu hari ada seorang muslimah yang latah lalu mengatakan “Celakalah Mutah”, kemudian Aisyah diceritakan fitnah yang terlah tersebar tentang dirinya dan Mutah itulah salah satu muslimah yang ikut menyebarkan fitnah tersebut. Dalam kondisi tersebut sebenarya Aisyah sedang marah kepada Rasululloh, lalu Allah menurunkan wahyu mengenai hal tersebut kemudian berkata kepada Aisyah “beruntunglah kau Aisyah karena Allah telah menurunkan wahyu yang membersihkan namamu dari fitnah selama ini” lalu Aisyah dan ibunya berpelukan. An Nuur : 11-17
Ummu Ruman meninggal di 6 hijriah, saat meninggal Rasululloh lah yang langsung turun ke kuburan beliau “ Barangsiapa yang ingin melihat wanita penghias surga maka lihatlah ummu ruman ini”
Inilah kisah Ummu Ruman, ibu istri Rasululloh, mertua Rasululloh dan istri Abu Bakar As Shiddiq.

Rabu, 09 Maret 2011

Rasanya baru kemarin


Sampai kapan jejak langkah ini menebar senyuman bagi sekitar

Rasanya baru kemarin

Rasanya baru kemarin ketika usiaku menginjak 5 tahun saat pertama kalinya aku bisa mengayuh sepeda tanpa 2 roda kecil yang ada dismping, lalu ban meletus dan mengagetkanku sehingga reflex tangisku membludak
Rasanya baru kemarin ketika aku masuk sekolah dasar bapak dan ibu berpesan “jangan naik ke kelas 2 dulu, usiamu masih terlalu muda” dan karena rujukan teman Happy (miss you) akhirnya kuterpojokkan dan butir demi butir air mata jatuh membasahi pipi, dan karena hal itu akhirnya bapak di panggil setelah itu muncullah suatu kesimpulan bahwa aku naik kelas 2
Rasanya baru kemarin ketika di pagi hari ibu selalu membawa sepiring nasi +lauk pauknya dan satu keranjang penuh berisi jepit rambut berbagai model yang kebayakan berwarna pink yang selalu ibu beli setiap pergi kepasar
Rasanya baru kemarin ketika ketika ibu berkata kepadaku “ Ibu hampir tak punya anak SD lagi”
Rasanya baru kemarin ketika aku mengikuti tEs masuk SMP, bapak dengan setia menunggu dan melihat update pengumuman
Rasanya baru kemarin ketika untuk pertama kalinya aku ke sekolah naik angkot sendirian dan pulangnya badanku panas gara-garaba angkot yang tak tertahankan
Rasanya baru kemarin ketika ibu berdoa , puasa senin kamis untukku agar ujian SMPku berjalan lancar
Rasanya baru kemarin sekarang bajuku sudah berwarna putih abu-abu dan untuk pertama kalinya aku meninggalkan rumah walau dengan perdebatan sengit
Rasanya baru kemarin ketika aku tersesat di kota seberang seorang diri tanpa uang sepeserpun dan aku harus menyusuri jalanan untuk mengingat-ingat jalan yang kulalui sewaktu berangkat, dan aku pun kesulitan mencarinya dan setelah sekian lama akhirnya kutemui kos yang baru beberapa jam kutempati, bantallah yang menjadi sandaran tangisanku saat itu…(cengeng juga yaaaa……tapi itu dulu…)
Rasanya baru kemarin ketika setiap hari sabtu bapak atau ibu menjemputku pulang dan selalu bertanya apa saja yang telah aku lakukan selama seminggu, dan akupun bercerita ini dan itu tanpa henti
Rasanya baru kemarin ketika setiap hari senin bapak harus menebus dinginnya pagi jam 05.15 untuk pergi mengantarku ke sekolah
Rasanya baru kemarin ketika bapak memarahiku gara-gara aku tak berani naik bis besar( sebutanku, karena memang bis itu luar biasa besar disbanding ukuran badanku dulu) dan akhirnya aku nekad untuk menaiki mesin berjalan itu sendirian
Rasanya baru kemarin ketika tiba-tiba bapak menerima telepon dari salah seorang temanku bahwa aku sakit,dan seketika itu bapak langsung pergi tanpa mengindahkan bahwa beliau baru pulang sekolah, belum sholat, belum makan
Rasanya baru kemarin ketika aku harus mengikuti les ini dan itu ketika menginjak kelas 3 SMA
Rasanya baru kemarin ketika seragam putih abu-abu kukenakan sekarang aku bisa dengan bebas menggunakan warna sesukaku
Rasanya baru kemarin ketika aku les bimbel dan kakak tersayangku sms tak bisa menjemput dan akhirnya aku diantar oleh seorang tentor yang sama-sama tak tahu jalan kerumah dan kita tersesat di jalanan Jogja, dan aku menyalahkn kakakku karena ketakutanku saat itu
Rasanya baru kemarin ketika aku berazzam untuk masuk sebuah pondok pesantren dan aku sudah menjalani kehidupan sebagai santri sekitar 1,5 tahun
Rasanya baru kemarin ketika aku merasa bosan dengan kehidupan pondok yang terlalu otoriter dan saat itu aku ingin keluar (maaf ustad & umi) hehehe
Rasanya baru kemarin ketika aku berdebat dengan bapak dan ibu tentang pilihan kuliahku, dan ketika itu ibu berkata “jika aku kuliah didaerah aku akan dibelikan motor atas namaku (Subhanalloh baik banget kan) hehehe ,dan aku dengan tegas menolak, dan ketika aku sudah diijinkan untuk kuliah di luar kota aku harus kuliah di sekolah tinggi X, dan aku berkata aku tak suka dengan jurusan itu, dan akhirnya kujalani, walau awalnya terpaksa dan tanpa kuduga sekarang aku sudah mengijak semester 4 dengan nilai yang lumayan tidak terlalu buruk
Rasanya baru kemarin ketika aku ingin aktif di kampus dan sekarang aku sudah megemban beberapa amanah
Rasanya baru kemarin ketika kita mendapat tugas membuat video klip multimedia, aku, listia,agung,andy, dan koco kita berkeliling jogja dari alun-alun selatan sampai mengunjungi merapi pasca letusan dahsyat yang membuat kampus libur selama 2 minggu (uhuyyyy horeeee….)
Rasanya baru kemarin ketika aku mulai deg-degan pra UAS
Rasanya baru kemarin ketika aku bersusah payah belajar dan sekarang aku sudah berlehaleha menikmati liburan semester dan betapa senangnya ketika nilai multimediaku mendapat A… thanks friend…
Dan dari sinilah aku belajar bahwa hidup itu penuh warna, jelek kali ya kalau pelangi Cuma satu warna, dan terkadang kita juga butuh pertimbangan dari orang lain karena tak selamanya pilihan yang menurut kita baik, baik juga dimata orang lain. Dan yang paling pasti rencana Alloh lebih indah daripada rencana manusia, walau terkadang menurut manusia itu kurang bagus dan lihatlah ketika kita mengikuti rencana Alloh, begitu indah hasil yang bisa kita nikmati, begitu mudah jalan yang dilalui…
Alhamdulillah……^_^

Kamis, 03 Maret 2011

Mawadah"unlimited love

Terinspirasi ketika belajar ushul fiqh bersama guru saya, pada waktu itu pembahasannya tentang qarinah, tapi kemudian guru saya sekilas bertanya, kecintaan seorang ibu kepada anaknya apakah al hubb atau mawaddah?

Kecintaan seorang suami kepada istrinya yang tetap setia bertahun-tahun hidup bersama, tanpa melihat fisik apakah al hubb atau mawaddah?

Kecintaan Rasulullah saw ketika mendakwahi umatnya yang susah diajak berpikir apakah al hubb atau mawaddah? Awalnya, saya fikir maknanya sama saja yaitu cinta, diantara dua kata yang berasal dari bahasa ‘arab tadi.

Ternyata salah, itulah kedalaman bahasa ‘arab memiliki makna luas dan bermakna. Al hubb dan mawaddah ternyata sangat jauh berbeda.

Al hubb adalah cinta yang memiliki batas waktu untuk mencintai sesuatu, apakah itu cinta kepada manusia atau benda. Dan mudah berpindah jika menemukan yang lebih besar manfaatnya bagi dia.

Al hubb bisa kita lihat faktanya saat ini, mencintai tanpa ada rasa tanggung jawab dan kotmitmen terhadap yang ia cintai.

Perceraian marak sekali terjadi, durhaka anak kepada ibunya, putusnya tali silahturahmi antara keluarga, saling bermusuhan antara tetangga satu dengan yang lain dll. Karena standarnya adalah cinta atas dasar maslahat sehingga berdampak akan mudah sekali hilang cintanya jika dia tidak menemukan mashlahat terhadap yang ia cintai.

Mawaddah adalah cinta yang unlimit atau tidak terbatas sampai kapanpun. Inilah kecintaan yang dimiliki oleh seorang ibu terhadap anaknya.

Cintanya seorang ibu akan hidup sampai kapanpun tidak terbatas tempat, waktu, dan usia anak.

Begitu juga cintanya sepasang suami istri yang sudah hidup berpuluh-puluh tahun namun masih tetap cinta, masih tetap sayang, masih tetap akan merasa bahagia jika bersama, ada kerinduan yang besar ketika tidak bertemu walaupun usia sudah tua tapi rasa cinta seperti itu masih ada, walaupun dari fisik pasangannya mungkin sudah tidak enak dilihat lagi .

Pernah melihat? kakek nenek yang datang kepengajian, mereka sambil berpegangan tangan dan terlihat sangat bahagia padahal usia mereka sudah sangat tua dan mereka sudah hidup berpuluh-puluh tahun lamanya tapi seakan-akan mereka baru menikah kemarin-kemarin. Itulah cinta yang tidak ada batasnya.

Menarik kisah pada genarasi sahabat, kisah ini terjadi pada saat pemerintahan ‘Umar Amirul mukminin r.a. ada seorang arab badui yang akan mengadukan istrinya kepada ‘Umar karena istrinya telah mengeluarkan suara keras melebihi suaranya.

Iapun kemudian pergi ke rumah Amirul Mukminin ‘Umar bin Khatab r.a. dan ketika dia sampai di depan pintu rumah Amirul Mukminin dia mendengar langkah kaki ‘Umar yang hendak keluar dari rumahnya. Dia mendengar istri Amirul Mukminin berkata kepadanya dengan suara yang keras mengatakan: “bertaqwalah kepada Allah, wahai ‘Umar atas apa yang engkau pimpin!”

‘Umar hanya diam dan tidak berbicara sedikitpun, orang badui tersebut berbicara dalam hatinya seraya berpaling pergi: “Jika keadaan Amirul Mukminin saja seperti ini, maka bagaimana dengan diriku?” Ketika ia hendak berpaling pergi, ternyata ‘Umar bin khatab telah keluar dan melihatnya. ‘Umar bertanya apa keperluanmu?, wahai saudaraku orang Arab?”

Orang arab badui itupun menjawab: “Wahai Amirul Mukminin sebenarnya aku ingin menemuimu untuk mengadukan sikap istriku. Dia telah berani bersuara keras terhadap diriku. Namun seketika aku melihat keadaan rumahmu, aku menjadi merasa kerdil, karena apa yang engkau hadapi lebih sulit daripada apa yang aku hadapi. Oleh karena itu, aku hendak pulang dan berkata pada diriku sendiri: “Jika Amirul Mukminin saja mendapat perlakuan seperti itu dari istrinya, maka bagaimana dengan diriku?”

‘Umar pun terseyum dan berkata: “Wahai saudaraku semuslim, aku menahan diri dari sikapnya (istriku) itu, karena dia memiliki hak-hak atas diriku. Aku berusaha untuk menahan diri meski sebenarnya aku bisa saja menyakitinya (bersikap keras) dan memarahinya. Akan tetapi, aku sadar bahwa tidak ada yang dapat memuliakan wanita selain orang yang mulia dan tidak ada orang yang merendahkan selain orang yang suka menyakiti. Mereka dapat mengalahkan setiap orang yang mulia namun mereka dapat dikalahkan oleh setiap orang yang suka menyakiti. Akan tetapi, aku angat ingin menjadi orang yang mulia meski aku kalah (dari istriku), dan aku tidak ingin menjadi orang yang suka menyakiti meski aku termasuk orang yang menang.”

‘Umar melanjutkan : “Wahai saudaraku orang Arab, aku berusaha menahan diri karena dia istriku memiliki hak-hak atas diriku. Dialah yang memasak makanan untukku, membuatkan roti untukku, menyusui anak-anakku, dan mencuci baju-bajuku. Sebesar apa kesabaranku terhadap sikapnya, maka sebanyak itulah pahala yang aku terima.”
Saya membaca kisah yang penuh makna ini berkali-kalipun sangat terasa indah dan sejuk (halah..), bagaimana tidak?

Saya tidak tepikirkan, bagaimana perhatian negara Islam yang begitu besar untuk mengurusi umatnya termasuk masalah rumah tangga, luar biasa. Disisi lain, sikap seorang pemimpin besar semisal ‘Umar yang kalau kita ketahui sifat ‘Umar adalah keras dan kasar, tapi bisa menahan diri dari bersikap kasar dan lebih memilih bersikap lembut kepada istrinya yang beliau cintai. Itulah cinta mawaddah ‘Umar kepada istrinya.

Kalau saya melihat sekarang, seperti pekejaan rumah tangga pastinya istri manapun ada saatnya untuk berkeluh kesah, setiap hari kerjaan utamanya adalah masak, mengusrus anak, cuci baju suami dan anak-anaknya, beres-beres rumah, mendidik anak, memantau anak, ini itu setiap hari dan memang seperti itu kerjaan utama seorang istri.

Kalau ukurannya hanya sekedar cinta (al hubb) saya yakin istri tersebut akan setiap hari ngomel kepada suaminya untuk minta pembantu, atau mungkin bisa kabur (terlalu mendramatisir..) ,tapi isrti yang cinta kepada keluarga atas landasan iman dan kecintaannya adalah mawaddah semuanya akan ditangkis dengan kalimat, “Itulah jihad saya dan Allah ‘azza wa jalla akan memberikan surga kepada seorang istri yang baik dalam pengurusan rumah tangganya”

Saya jadi teringat kisah fathimah binti muhammad r.a. yang mengadu kepada ayahnya sebagai pemimpin negara islam agar diberikan seorang pembantu untuk membantu pekerjaan rumah tangganya, kemudian salah satu nasehat yang Rasulullah saw berikan kepada fathimah adalah :

Nabi berkata kepada puterinya, Fathimah:

“Kalau Allah menghendaki wahai Fathimah, tentu lumpang itu akan menggilingkan gandum untukmu. Akan tetapi Allah menghendaki agar ditulis beberapa kebaikan untukmu, menghapuskan keburukan-keburukan serta hendak mengangkat derajatmu
wahai Fathimah, barangsiapa perempuan yang menumbukkan (gandum) untuk suami dan anak-anaknya, pasti Allah akan menuliskan untuknya setiap satu biji, satu kebaikan serta menghapuskan darinya setiap satu biji satu keburukan. Dan bahkan Allah akan mengangkat derajatnya.

Wahai Fathimah, barang siapa perempuan berkeringat manakala menumbuk (gandum) untuk suamiya. Tentu Allah akan menjadikan antara dia dan neraka tujuh khonadiq (lubang yang panjang).

Wahai Fathimah, manakala seorang perempuan mau meminyaki kemudian menyisir anak-anaknya serta memandikan mereka, maka Allah akan menuliskan pahala untuknya dari memberi makan seribu orang lapar dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.

Wahai Fathimah, bilamana seorang perempuan menghalangi (tidak mau membantu) hajat tetangganya, maka Allah akan menghalanginya minum dari telaga “Kautsar” kelak di hari Kiamat.

Wahai Fathimah, lebih utama dari itu adalah kerelaan suami terhadap istrinya. Kalau saja suamimu tidak rela terhadap engkau, maka aku tidak mau berdo’a untukmu. Apakah engkau belum mengerti wahai Fathimah, sesungguhnya kerelaan suami adalah perlambang kerelaan Allah sedang kemarahannya pertanda kemurkaan-Nya.

Wahai Fathimah, manakala seorang perempuan mengandung janin dalam perutnya, maka sesungguhnya malaikat-malaikat telah memohonkan ampun untuknya, dan Allah menuliskan untuknya setiap hari seribu kebaikan serta menghapuskan darinya seribu keburukan. Manakala dia menyambutnya dengan senyum, maka Allah akan menuliskan untuknya pahala para pejuang. Dan ketika dia telah melahirkan kandungannya, maka berarti dia ke luar dari dosanya bagaikan di hari dia lahir dari perut ibunya.

Wahai Fathimah, manakala seorang perempuan berbakti kepada suaminya dengan niat yang tulus murni, maka dia telah keluar dari dosa-dosanya bagaikan di hari ketika dia lahir dari perut ibunya, tidak akan keluar dari dunia dengan membawa dosa, serta dia dapati kuburnya sebagai taman diantara taman-taman surga. Bahkan dia hendak diberi pahala seribu orang haji dan seribu orang umrah dan seribu malaikat memohonkan ampun untuknya sampai hari kiamat. Dan barangsiapa orang perempuan berbakti kepada suaminya sehari semalam dengan hati lega dan penuh ikhlas serta niat lurus, pasti Allah akan mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan kepadanya pakaian hijau (dari surga) kelak di hari Kiamat, serta menuliskan untuknya setiap sehelai rambut pada badannya seribu kebaikan, dan Allah akan memberinya (pahala) seratus haji dan umrah.
Wahai Fathimah, manakala seorang perempuan bermuka manis di depan suaminya, tentu Allah akan memandanginya dengan pandangan’rahmat’.

Wahai Fathimah, bilamana seorang perempuan menyelimuti suaminya dengan hati yang lega, maka ada Pemanggil dari langit memanggilnya”mohonlah agar diterima amalmu. Sesungguhnya Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang lalu maupun yang belum lewat”.

Wahai Fathimah, setiap perempuan yang mau meminyaki rambut dan jenggot suaminya, mencukur kumis dan memotongi kukunya, maka Allah akan meminuminya dari ‘rahiqil makhtum dan sungai surga, memudahkannya ketika mengalami sakaratil maut, juga dia hendak mendapati kuburnya bagaikan taman dari pertamanan surga, serta Allah menulisnya bebas dari neraka serta lulus melewati shirat”.

Semoga kecintaan kita selalu dilandasi keimanan kepada Allah ‘azza wa jalla.[]
Wallahua’lam bi ash shawab

Jumat, 25 Februari 2011

ada setan dalam cermin



Cermin, sebuah benda yang memantulkan wajah dan perawakan serta penampilan keseluruhan seorang wanita dari atas sampai bawah. Cermin jelas sangat dibutuhkan dan diperlukan semua wanita di seluruh dunia. Wanita akan melihat dirinya di kaca, di saat itu pikirannya akan mulai menghayal ini dan itu, dan setanpun mulai membisiki si wanita dengan bisikan yang seru namun perlahan-lahan diikuti sang wanita seperti “alangkah baiknya bila pipiku merona merah seperti artis sinetron si anu..” maka dibubukanlah perona pipi pada wajahnya. Selain itu kejengkelan melihat kelopak mata yang sipit menimbulkan kenginan kuat untuk merubah kelopak matanya agar sedikit lebih lebar yang tentunya akan membuat banyak lelaki terpana.

Ketidakpuasan sang wanita dapat juga terlihat disaat melihat postur tubuhnya yang sudah langsing. Sang wanita mencoba untuk lebih langsing lagi dan rela berjam-jam menunggu antrian di sebuah klinik kelangsiangan walaupun mendapat antrian ke-38 setelah 5 jam menunggu untuk mendapatkan suntikan pelangsing. Terkadang sang suster dan dokter berkerinyit bingung, wanita langsing ini mau diapakan lagi agar tampak lebih langsing. Dengan tubuh yang begitu langsing, apa lagi yang harus dilangsingkan, seketika itu pun kepuasan serta kepercayaan diri terpancar di wajah sang wanita.

Keesokan harinya ketika dia bercermin lagi, dia melihat bahwa hidungnya sangat besar. Ketika ada questioner dari sebuah majalah wanita yang menanyakan bentuk wajahmu yang manakah yang paling kamu sesali? kustioner bodoh yang menghina ciptaan Allah, padahal sudah jelas ada dalam Al-Quran,

لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ

Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (QS. At Tiin [95] : 4)

maka ketika mengisi kuestioner bodoh tersebut sang wanita melingkari huruf C yaitu hidung. Keinginan yang kuat bagi sang wanita untuk membuat hidungnya lebih mancung, lebih tirus, lebih tinggi akhirnya membuat sang wanita mencari uang sebanyak-banyaknya. Ketika uang sudah terkumpul, dengan berhati-hati maupun tidak berhati-hati, bedah operasi plastik pun dilakukan. Dengan memiliki hidung tinggi menjulang yang menurut dokter tidak boleh tersenggol benda tajam selama 6 bulan, dikarenakan akan berakibat hidung menjadi bengkok seperti burung betet, membuat sang wanita merasa ada yang lain dalam dirinya.

Dan pulang dari operasi hidung, berkali kali sang wanita melihat cermin dan merasa puas akan hidungnya, namun ketika melihat lagi ke bawah tubuhnya dia terpegun melihat payudaranya yang kecil dan nayris rata, tidak membusung dan tidak menantang. Cermin pun sekali lagi menjadi alat setan untuk membisikkan sang wanita agar mengoperasi bagian yang dibutuhkan, setelah sukses dengan hidung mancungnya.

“Sakit, sakit sekali, sakitnya sampai 2 hari, lebih sakit daripada melahirkan, ada juga yang bilang, lebih sakit daripada sakaratul maut,” demikian ungkapan-ungkapan beberapa orang artis cantik yang mengaku dioperasi payudaranya agar lebih menonjol dan menantang,. Menurutnya bagian tubuh adalah aset dimana harus dijaga, bahkan dioperasi bila kurang puas bentuknya, karena akan menjadikan dirinya lebih percaya diri. Kepuasan terlihat diwajahnya walau kesakitan begitu mendera tubuhnya akibat operasi payudara yang dilakukan dengan harga yang luar biasa mahal dan hasil yang sesuai selera. Sakit luar biasa akan ditahannya atas nama penampilan, dan cermin pun menghadirkan rasa puas karena reka bentuk yang diinginkan atas bujukan setan yang hinggap dalam pikirannya, semua dilakukan hanya karena ingin tampil cantik sesuai dengan selera syahwat manusia.

Terapi bengkuang dari perut sampai ujung kaki untuk membuat bentuk tubuh wanita menjadi langsing, dilakukan dengan susah payah, sehingga sulit untuk sholat. Akhirnya ibadah sholat ditinggalkan dengan pemikiran, nanti setelah tubuhku terbentuk aku akan sholat lagi, dan itu dilakukan oleh wanita yang ingin memiliki penampilan lebih sempurna. Lagi-lagi cermin menjadi acuan, dan bisikan-bisikan setan yang mempengaruhi pikiran wanita dan bekerjasama dengan emosinya yang mudah berubah membuat wanita kerap tidak puas dengan dirinya, dan ingin merubah sana dan merubah sini.

Masya Allah, tentulah Allah telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk dan semua bentuk tubuh dan wajah manusia bila diurai satu-persatu pastilah ada kekurangannya namun proporsional tubuh dan wajah manusia bila dirombak-rombak sesuai dengan keinginan dan pikiran wanita berdasarkan hasil bisikan setan. Ketika sang wanita melihat dirinya di kaca, wanita berani merubah keputusan dan ketentuan Allah atas dirinya, maka ketiak wanita mendengar ceramah para ustad bahwa mengoperasi plastik sifatnya adalah haram, maka beramai-ramai wanita menuduh sang ustad ekstrim, dan beramai-ramai wanita memberi hujjah bahwa Allah menyukai keindahan, dan islam itu indah.

Maka, saran saya, sebagai wanita janganlah terlalu banyak memakai kaca untuk bercermin, karena disitulah anda melihat diri anda dan ketika itulah setan membisikkan diri anda dengan mengatakan jilbab besar buruk membuat anada nampak gemuk, pakailah jilbab yang cerah berwarna dan pendek agar bahu terlihat ramping. Hal lain lagi dengan sedikit menyesali diri, mengapa kulitku hitam sehingga memakai baju warna hijau yang cantik ini mebuat kulitku dan penampilanku semakin buruk. Nah ketika itulah semakin lama berkaca, maka semakin lama kita menyesali diri dan percayalah bila di ikuti, ada saja yang kurang dari tubuh dan wajah kita yang berkaitan. Terbesit penyesalan dalam diri kita terhadap apa yang Allah ciptakan pada diri kita, dan juga terbesit pikiran tidak percaya diri terhadap penampilan kita yang syari’ie dan setan pun terus berbisik dan terus berbisik “minnal jinnati wannas” hati hati dengan bisikan setan. Jangan berlama-lama di depan cermin dan bersyukurlah pada Allah yang telah menciptakan dan menyempurnakan kita dengan sebaik-baik bentuk.

Sebaik-baik perhiasan (perhiasan: sesuatu yang indah untuk dilihat dan mahal harganya) adalah wanita solihah, yang terlihat dari ibadah dan akhlaknya bukan, tidak akan nampak dari cermin di manapun sang wanita berada.

http://www.eramuslim.com/akhwat/wanita-bicara/ada-setan-di-dalam-cermin.htm