Rabu, 15 Desember 2010

adab tholabul ilmi


Tholabul ‘ilmi

Ilmu adalah cahaya yang dikaruniakan Allah kepada manusia. Tidak diragukan lagi bahwa kedudukan orang yang berilmu di sisi Allah lebih tinggi beberapa derajat. Hanya orang-orang yang berilmu & berakallah yang dapat memahami kebesaran Allah melalui penciptaan alam semesta beserta segala isinya.

Rasulullah meriwayatkan dalam sebuah hadits:
“Barangsiapa yang berjalan menuntut ilmu maka Allah mudahkan jalannya menuju syurga. Sesungguhnya malaikat akan membuka sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridha dengan apa yang mereka lakukan. Dan sesungguhnya seorang yang mengajarkan kebaikan akan dimohonkan ampun oleh makhluk yang ada di langit maupun di bumi hingga ikan yang berada di air. Sesungguhnya keutamaan orang alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan di atas seluruh bintang. Sesungguhnya para ulama itu pewaris para Nabi. Dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar, tidak juga dirham, yang mereka wariskan hanyalah ilmu. Dan barangsiapa yangmengambil ilmu itu, maka sungguh, ia telah mendapatkan bagian yang paling banyak.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, At Tirmidzi, Ibnu Majjah dan Ibnu Hibban)

Demikian mulia kedudukan orang yang berilmu. Orang yang berilmu dimudahkan jalannya menuju syurga, didoakan oleh para malaikat dan makhluk-makhluk Allah yang ada di bumi. Sehingga menuntut ilmu memang merupakan suatu aktifitas dengan kemuliaan yang besar.

Akan tetapi, kemuliaan orang yang menuntut ilmu tidak serta merta dapat diperoleh. Seperti kata pepatah “No pain, no gain” (tidak ada yang akan kita dapatkan tanpa pengorbanan), maka untuk mencapai kemuliaan yang bernama ilmu itu pasti ada tantangan yang harus kita hadapi. Berikut ini adalah beberapa hal penghalang sekaligus tantangan yang dapat menghalangi sampainya kemuliaan ilmu pada seseorang:

1. Niat yang Rusak
Niat adalah dasar dan rukun amal. Apabila niat itu rusak maka rusaklah seluruh amalannya. Sebagaimana sabda Rasulullah “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang akan mendapatkan apa yang diniatkan…” (HR. Al-Bukhari)
Imam Malik bin Dinar (wafat th.130 H) rahimahullah mengatakan,”Barangsiapa mencari ilmu bukan karena Allah Ta’ala maka ilmu itu akan menolaknya hingga ilmu dicari hanya karena Allah.”

2. Ingin Terkenal dan Ingin Tampil
Coba kita ingat mungkin terkadang saat kita belajar terbersit di hati kita “Aku belajar supaya jadi rangking 1 atau juara umum dan dikenal orang” Ya, ingin terkenal dan ingin tampil adalah penyakit kronik. Tidak seorang pun yang bisa selamat darinya kecuali orang-orang yang dijaga oleh Allah Subhana Wa Ta’ala. Hal itu lebih dikenal dengan sebutan riya. Rasulullah sangat mengkhawatirkan adanya penyakit riya pada umatnya. Karena seringkali penyakit ini halus hingga muncul tanpa kita sadari, hingga Rasulullah mengibaratkan penyakit riya itu seperti semut hitam, di batu hitam pada malam yang gelap. Rasulullah SAW bersabda,
”….sesuatu yang paling aku takutkan menimpa kalian adalah kesyirikan dan syahwat tersembunyi.” (HR. Thabrani)

Mahmud bin Ar-Rabi berkata : “Syahwat yang tersembunyi maksudnya adalah seseorang ingin/ senang apabila kebaikannya dipuji oleh orang lain. Hendaknya kita berhati-hati terhadap penyakit ini, karena Allah memperingatkan dalam sebuah hadist yang disampaikan oleh Rasulullah SAW :
“Barangsiapa yang menyiarkan amalnya, maka Allah akan menyiarkan aibnya. Dan barangsiapa yang beramal karena riya maka Allah akan membuka niatnya di hadapan manusia pada hari kiamat.” (HR.Bukhari) Naudzubillahi mindzalik.

3. Lalai Menghadiri Majelis Ilmu
Jika kita tidak memanfaatkan majelis ilmu yang dibentuk dan pelajaran yang disampaikan, niscaya kita akan gigit jari penuh penyesalan. Kalau kebaikan yang ada di majelis ilmu hanya berupa ketenangan dan rahmat Allah yang meliputi mereka, maka dua alasan itu saja seharusnya sudah cukup sebagai pendorong untuk menghadiri majelis ilmu. Apalagi jika seseorang mengetahui bahwa orang yang menghadiri majelis ilmu –insyaAllah- mendapatkan dua keberuntungan, yaitu ilmu yang bermanfaat dan ganjaran pahala di akhirat.

4. Beralasan dengan Banyaknya Kesibukan
Alasan ini seringkali dijadikan syaitan sebagai alasan penghalang dalam menuntut ilmu. Ada saja orang yang berkutat dengan aktifitasnya sehingga mereka melupakan untuk menuntut ilmu. Padahal segala aktifitas atau amal yang dilakukan haruslah berdasarkan ilmu. Coba dihitung, Allah memberikan kita 24 jam, 8 jam untuk bekerja, 8 jam untuk istirahat, masih sisa 8 jam lagi… apa yang selama ini telah kita lakukan untuk memanfaatkan sisa waktu itu? Tidakkah ada waktu bagi kita untuk meluangkan waktu menghadiri majelis ilmu atau membaca?

5. Menyia-nyiakan Kesempatan Belajar di Waktu Kecil
Allah Ta’ala berfirman : ”Dan beribadahlah kepada Rabb-mu hingga datangnya kematian.” (QS.Al-Hijr : 99)

Karena itu, mari kita semua para remaja, maupun orang tua, laki-laki maupun wanita, kita bertaubat pada Allah Ta’ala atas apa yang telah luput dan berlalu. Sekarang, kita mulai menuntut ilmu, menghadiri majelis ta’lim, belajar dengan benar dan sungguh-sungguh dan menggunakan kesempatan sebaik-baiknya sebelum ajal tiba.
Ketika ditanya pada Imam Ahmad, ”Sampai kapankah seseorang harus menuntut ilmu?” Beliau pun menjawab ”sampai meninggal dunia.”

6. Bosan dalam Menuntut Ilmu
Diantara penghalang menuntut ilmu adalah merasa bosan dan beralasan dengan berkonsentrasi mengikuti peristiwa yang sedang terjadi. Ilmu yang kita cari seharusnya mendorong kita untuk mengetahui keadaan kita sendiri. Kita tidak akan bisa mengatasi berbagai masalah dan musibah yang menimpa kecuali dengan meletakkannya pada timbangan syariat. Seorang penyair mengatakan : ” Syariat adalah timbangan semua permasalahan dan saksi atau akar masalah dan pokoknya”

Bosan itu adalah penyakit. Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit melainkan ada obatnya. Tidaklah musibah terjadi melainkan ada penyelesaiannya dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Oleh karena itu, kita harus melawan rasa bosan yang terkadang timbul saat kita belajar. Belajarlah sampai Anda mendapatkan nikmatnya ilmu.

7. Menilai Baik Diri Sendiri
Maksudnya adalah merasa bangga apabila dipuji dan merasa senang apabila mendengar orang lain memujinya.
Allah Ta’ala berfirman : ”Maka janganlah kamu merasa dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (QS. An-Najm : 32)

Ada kalanya seseorang yang berilmu, merasa dirinya sudah baik ilmunya. Padahal ilmu Allah sangat banyak dan luas, dan waktu-waktu yang kita miliki barangkali tidaklah cukup untuk menuntut ilmu. Karena ilmu Allah sangatlah luas bahkan apabila dua samudera di dunia ini digunakan sebagai tinta untuk menuliskan ilmu-ilmu Allah, maka tidaklah akan cukup. Karena itu, janganlah seseorang itu merasa puas akan ilmu yang dimilikinya.

8. Tidak Mengamalkan Ilmu
Tidak Mengamalkan Ilmu merupakan salah satu sebab hilangnya keberkahan ilmu. Allah Ta’ala benar-benar mencela orang yang melakukan ini dalam firmanNya :
”Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan hal yang tidak kamu perbuat. Amat besar kebencian Allah bahwa kamu mengatakan apa saja yang tidak kamu kerjakan.” (QS.Ash-Shaff : 3)

Ilmu yang seseorang peroleh, haruslah ia amalkan sehingga menjadi ilmu yang bermanfaat. Dengan mengamalkan ilmu itu pula, seseorang menjaga ilmunya. Tentu akan lebih baik apabila selain diamalkan, ilmu tersebut juga diajarkan pada orang lain. Allah Ta’ala berfirman : “…hendaklah kamu menjadi orang-orang Rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab (Al Qur’an) dan karena kamu tetap mempelajarinya.” (QS. Ali Imran: 79)

9. Putus Asa dan Rendah Diri
Allah berfirman : “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati agar kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl : 78)

Putus asa dan rendah diri adalah salah satu penghalang ilmu. Semua manusia diciptakan dalam keadaan sama yang tidak mengetahui sesuatupun. Jangan merasa rendah diri dengan lemahnya kemampuan menghapal, lambat membaca atau cepat lupa.

10. Kebiasaan Menunda-nunda
Yusuf bin Asbath rahimahullah mengatakan : ”Muhammad bin samurah pernah menulis surat kepadaku sebagai berikut : ”Wahai saudaraku janganlah sifat menunda-nunda menguasai jiwamu dan tertanam di hatimu karena ia membuat lesu dan merusak hati. Ia memendekkan umur kita, sedangkan ajal segera tiba.. Bangkitlah dari tidurmu dan sadarlah dari kelalaianmu! Ingatlah apa yang telah engkau kerjakan, engkau sepelekan, engkau sia-siakan, engkau hasilkan dan apa yang telah engkau lakukan. Sungguh semua itu akan dicatat dan dihisab sehingga seolah-olah engkau terkejut dengannya dan engkau sadar dengan apa yang telah engkau lakukan, atau menyesali apa yang telah engkau sia-siakan.” (dari Iqtida al-Ilmi al’amal)

11. Belajar kepada Ahlul Bid’ah
Seorang penuntut ilmu tidak boleh belajar pada ahlul bid’ah karena ahlul bid’ah merasa ridha terhadap sesuatu yang menyelisihi agama Allah, seolah-olah ia mengatakan bahwa Allah Ta’ala belum menyempurnakan agama ini dan Rasulullah belum menyampaikan seluruh risalah.

12. Tergesa-gesa Ingin Memetik Buah Ilmu
Seorang penuntut ilmu tidak boleh tergesa-gesa dalam usahanya memperoleh ilmu, karena belajar adalah proses seumur hidup. Terutama yang berkaitan dalam masalah agama tidak cukup dilakukan dalam waktu satu atau dua tahun belajar.
Imam Yahya bin Abi Katsir rahimahullah mengatakan,”Ilmu tidak bisa diperoleh dengan tubuh yang dimanjakan”

Imam Ibnu Madini rahimahullah mengatakan,”Dikatakan kepada Imam As-Sya’bi ’Darimana Anda peroleh semua ilmu ini?’ Beliau menjawab,’Dengan tidak bergantung pada manusia, menjelajahi berbagai negeri, bersabar seperti sabarnya benda mati, dan berpagi-pagi mencarinya seperti pagi-paginya burung gagak.”

Disarikan dari : Menuntut Ilmu Jalan Menuju Syurga, karya Yazid bin Abdul Qadir Jawas (Pustaka At-Takwa : 1428 H)

Minggu, 12 Desember 2010

keponakanku

"kakak Atikah"



" adek Hasan"

Jumat, 03 Desember 2010

adab lawan jenis

Allah swt menciptakan manusia, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Di dalam hubungan antara manusia, Islam telah mengatur adab dan etika terhadap pergaulan antara lawan jenis. Adab pergaulan antara lawan jenis memang dibutuhkan oleh setiap manusiademi meraih ridho dan kecintaan Allah swt.

Terutama bila laki-laki dan perempuan yang telah beranjak dewasa, diperlukan suatu batasan-batasan yang harus dipahami. Seorang Muslim yang beriman tidak mencintai selain karena Allah swt. Ia tidak mencintai kecuali apa yang dicintai Allah swt dan Rasul-Nya. Begitupun bila ia membenci, ia tidak membenci kecuali apa yang di benci Allah swt dan Rasul-Nya. Rasulullah saw bersabda, Allah dan Rasul-Nya, dan membenci karena keduanya. Dalilnya ialah sabda Rasulullah saw, “Barangsiapa mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah, dan menahan pemberian karena Allah, sungguh ía telah rnenyempurnakan imannya.” (Diriwayatkan Abu Daud).

Adab pergaulan antara laki-laki dan perempuan berguna agar kaum Muslim tidak tersesat di dunia. Adab-adab tersebut antara lain:

Menundukkan pandangan terhadap lawan jenis
Allah berfirman:
“Katakanlah kepada laki-laki beriman: Hendaklah mereka menundukkan pandangannya dan memelihara kemaluannya.” (QS. An-Nur: 30)
”Dan katakalah kepada wanita beriman: Hendaklah mereka menundukkan pandangannya dan memelihara kemaluannya.” (QS. An-Nur: 31)
Tidak berdua-duaan
Rasulullah saw bersabda: “Janganlah seorang laki-laki berdua-duaan (khalwat) dengan wanita kecuali bersama mahromnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Tidak menyentuh lawan jenis
Di dalam sebuah hadits, Aisyah ra berkata, “Demi Allah, tangan Rasulullah tidak pernah menyentuh tangan wanita sama sekali meskipun saat membaiat (janji setia kepada pemimpin).” (HR. Bukhari)
Hal ini karena menyentuh lawan jenis yang bukan mahromnya merupakan salah satu perkara yang diharamkan di dalam Islam. Rasulullah bersabda, “Seandainya kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi, (itu) masih lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Thabrani dengan sanad hasan)


ya Alloh kau telah membuat wajah kami bagus dan rupawan maka baguskanlah akhlaq kami, jika memang wajah kami mengundang maksiat karena banyak lawan jenis yang menaruh simpati pada kami, maka jauhkan fitnah pada diri kami, ya Alloh sesungguhnya engkau tahu bahwa hati ini tlah berpadu terhimpun dalam naungan cintamu.bertemu dalam ketataan bersatu dalam perjuangan menegakkan syariat dalam kehidupan. kuatkanlah ingatannya kekalkanlah cintanya tunjukilah jalan2 terangilah jalan2 yg tak pernah padam, ya Rabbi bimbinglah kami,....

^_^...

Sabtu, 21 Agustus 2010

gempa menggoyang jogja

sabtu @18.38
rutinitas kami setelah buka adalah sholat magrib lalu tadarus di mushola(bagi yang sholat). bagi yang tdak sholat al-matsurat dan murajaah juz 30 di ruang keluarga...
ketika selesai sholat magrib saya langsung menuju dapur dan kamar untuk mengambil air minum dan Al-Qur'an, baru saja kaki keluar dari kamar saya langsung terperanjat karena ada mb L(sebut saja begitu) beliau asli bantul, waktu gempa menggunjang jogja beberapa tahun silam rumah beliau ambruk dan harus mengungsi sampai pemerintah menurunkan dana untuk membantu korban gempa membetulkan rumahnya, itulah yang membuat beliau lari dan menjerit histeris sampai satu asma keluar dan menghentikan sejenak rutinitasny.
untung semua cepat berjalan seperti semula...
Alloh telah mengingatkan kita...
dengan beberapa kejadian yang kami alami bersama, semakin menambah ukhuwah diantara kami, bahwa di PPMI Asma Amanina ini kita satu keluarga, 40 santri dan 11 pemandu...
terima kasih ya Alloh telah mempertemukan kami dalam satu ikatan ukhuwah yang kuat..

Jumat, 20 Agustus 2010

penipu ulung rumah sakit

20 Agustus @RS dr.Sardjito 12.30
Menjenguk orang yang sedang sakit dan mendoakannya adalah suatu kewajiban bagi kita sebagai sesama muslim.
Tetapi lain ceritanya ketika kami (mb Arum, Mb Tri, Mb Sal,….) menjenguk bapak dari salah satu teman dari (UKI) sebut saja bapaknya N.
Kejadian ini aneh, lucu dan menjengkelkan.
Awalnya tidak ada niatan sama sekali untuk menjenguk bapak N (karena kami emang tidak tahu kalu bapaknya masuk rumah sakit). Siang sebelum dhuhur kami memang ada acara di kampus jadi begitu ada berita tersebut kami langsung syuro, tepatnya di bawah pohon ketapang parkir belakang, syuro memutuskan bahwa detik, menit dan jam itu kita langsung cauyyy ke rumah sakit,,,
Perjalanan di tempuh 30 menit dari Amikom ke Sardjito (sudah ditambahkan dengan lampu abang, ijo lan kuning)
Sampai di sardjito kita lansung parkir motor dan menuju TKP…
Seelah beberapa langkah dari parkiran tepatnya di depan masjid rumah sakit ada ibu-ibu sedang mengendong anaknya(pake jilbab, bawa tas, sandal jepit)
“ mb saya baru saja kecopetan, saya enggak punya ongkos buat pulang,saya itu baru meriksain anak saya mb, anak saya sakit. bisa Bantu saya enggak mb?
“ ibu asalnya dari mana?(kami mulai curiga)
“dari wonosari mb? Saya minjem kok mb, jadi kapan kita bias ketemu, biar saya bisa bayar utangnya?
“ibu wonosarinya mana?
“gunung kidul” (hayahhhh, kita juga tau kali bu klo wonosari itu gunung kidul)
“ibu butuh berapa(tettttttttt….sensor)
“aduh gimana ya bu? Ibu bawa KTP g? soalnya sekarang banyak sekali penipuan.
“aduh mb, KTP saya di pinjem sama orang dan belum di kembalikan..
(sungut mulai terpasang, ngapusi ibu iki)
Oh klo no regristasi rumah sakit atau apapun yang bentuknya tanda pengenal?
“G ada mb, kan saya belum bayar jadi belum di kasih”
Minimal no antrean kek bu(batin kami)
Jam mulai menunjukan pukul 13.13
Aduh harusnya jam 13.00 ada syuro eyy, ya udah lah di kasih aja seikhlasya..
Tangan mulai merogoh-rogoh kantong baju, iuranlah kita(teeetttttttt…sensor untuk nominal)
Dikasihlah uang si ibu itu.
Makasih ya bu, kapan kita bias ketemu, dan dimana?
Kita ikhlas kok bu.
Perjalanan menuju ruang tempat bapak N dilanjutkan.
Alloh maha Agung
Suitttttttt(bunyi rem) mbak tadi ngasih uang sama ibu itu ya? Kata bapak2 pulang dari jumatan.
“iya pak!!!
Dia emang pekerjaanya kayak gitu mb?
Toeng…toeng…..
Muka merah padam karena di sedikit bumbu amarah dan emang hari yang sangat cerah
Makasih ya pak telah diingatkan.
Makasih Ya Alloh engkau telah memberi petunjuk yang nyata
Perjalanan di lanjutkan, eittt, tapi kok mb Arum dan mb Tri enggak ada ya?
Setelah saya dan mb Sal liat ke belakang, terlihatlah mereka sedang lari tergopoh-gopoh.
Ya udah lah mb kita lanjut aja (kataku)
Perjalanan dilanjutkan dan kita menemukan kamar yang kita tuju, tapi kok mereka enggak nyusul-nyusul ya..
Halo, mb dimana?suaraku)
Lagi di jalan dek, bentar lagi.
Setelah sekian detik yang berubah menjadi menit mereka dating dan membawa info yang mengejutakan..
Sambil terengah-engah mereka cerita”ibunya lagi nyari mangsa tadi ketemu di jalan”
Untung aja mangsanya lansung kita beritahu…
Dan kata-kata bijak muncul dari mulut mb Arum n Mb Tri…(uyfdjsfvgsrugafvdcgejhghdjsftrs dfgexgas,am hjsfdyrdtcrsearad) untuk ibu itu.
Ehhhh sampailah kita d kamar 5, tempat bapak N di rawat, ngobrol ngalor ngidul enggak karuan(--------------------------------------------------------------)
Tet..tet… nada hpq berdering(pamitan yuk de)
Langsung ku balas dengan kilat (yukkk)
Hemmm pulanglah kita menuju kampus dengan memberi cerita yang luar biasa dan rasa jengkel karena harus membayar iqob telat dateng syuro yan berupa telat 5 menit 1000 berlaku kelipatanya..


Apa terlalu bainya muka-muka kami ya, sehingga banyak orang (penipu) yang menyambangi kami, kejadian bulan kemarin saja belum selesai urusannya sudah di tambah kejadian ini.
Semoga kita semua bias mengambil ibroh dari ceria tersebut.
Na’udzubillah himindzalika semoga tidak ada generasi penerus seperti ibu itu, dan semoga ibu itu segera mendapat ilham untuk kembali ke jalan Rabbnya

Senin, 24 Mei 2010

sedikit renungan

note ini saya co'pas dari tulisan seorang teman..
ckup menggugah..
smoga bermanfaat..^^


Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.....

!-- More -->

Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya..
Lalu bagaimana dengan Papa?

Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......
Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.
Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...
Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya" ,
Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....

Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.
Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"
Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : "Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".
Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja.....
Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".
Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama....
Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')
Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut...
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?
"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"

Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...
Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa

Ketika kamu menjadi gadis dewasa....
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...
Papa harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?
Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".
Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT....kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.
Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan....

Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"
Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu".
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.
Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Papa tahu.....
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya.... .

Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia....
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa....
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik....
Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik....
Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....
Papa telah menyelesaikan tugasnya....

Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita....
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis....
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal...

Minggu, 23 Mei 2010

aku harus bisa

Sempat terfikir untuk keluar dan menggantungkan status sebagai mahasiswa..
Pada awal semester jiwa wirausaha sedang di puncak-puncaknya..apa-apa dihubungkan dengan dunia bisnis, bahkan tak hanya satu, dua bisnis yang aku jalani saat itu.
Pusing!!!! Emang iya…tapi rasa suka pada dunia itu mengalahkan kelelahan pada badan dan teguran dari asprak karena aku selalu telat mengumpulkan tugas..
Untung!!!mungkin enggak…malah bisa dibilang aku dan temanku sedikit rugi, tapi ada kalanya untung juga sihhh…dan kalian tahu enggak gimana rasanya…rasa lelah hilang seketika( XL banget ya)hehe..
Bisa jadi kami sering rugi karena dalam berbisnis kita tidak mengkonsep secara matang, minimal ada plan 1,2,3 lah, untung megantisipasi kejadian buruk diluar dugaan.
Ilmu….inilah yang harus ada untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses, semua pekerjaan apabila tanpa ilmu tidak akan sukses walaupun mungkin memperoleh untung, tetapi untung yang diperoleh tidak maksimal..
Seorang tukang becak saja harus mempunyai ilmu agar becaknya selalu berpenumpang misalnya dengan memberikan fasilitas sound, memperdayakan sistem 3S(senyum, sapa, salam), murah dll.
Ilmu inilah yang menjadikanku menanggalkan semua bisnis yang aku jalani dahulu,”serius kuliah” kata-kata yang selalu terngiang,, ingat kata orang tua”BELAJAR”…
Dan ketika dunia bisnis sedikit demi sedikit terlepas dari kehidupanku sekarang muncul sesosok dunia baru yang mulai menghantui semua tugas-tugas kuliahku yaitu "SYURO” di salah satu organisasai islam yang aku ikuti di kampus….heeeeemmmmmmmmmmmmmmm
Akankah tugas-tugas yang manis dan imut kan jadi korban kelalainku..
TIDAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK!!!!!

to be continued
Roudhah 5
Asma Amanina
24/5/10

Rabu, 12 Mei 2010

ehmmmmmmmmmmm

Keluar rumah untuk berdakwah, harus sudah menyelesaikan urusan rumahnya
Fenomena ini saya lihat di Asrama Mahasiswa………………………………….sekitar beberapa bulan yang lalu…
Tiba-tiba seorang istri ustad yang sudah kita anggap sebagai ummi sendiri masuk ke dalam asrama dengan muka tertekuk, sedikit marah dan jengkel, karena melihat seorang penghuni asrama yang membawa kantong plastik berwarna hitam besar yang diduga isinya adalah baju-baju kotor. beliau berkata “gimana nih akhwat-akhwat jaman sekarang???? Maunya apa sih …baju di laundry, masak nggak bisa, nata kamar yang paling mudah aja masih berantakan…kita yang ada di TKP(tempat kejadian perkara) langsung diam dan membenamkan muka karena malu…
hari berikutnya ada mata kuliah keakhwatan yang diampu oleh Ummi………………… dalam kuliah pagi itu di bahas tentang akhwat bagi keluarga dan dirinya sendiri…Ummi bertaya siapa yang biasa masak dirumah??? Kelas jadi sunyi hanya ada beberapa akhwat yang mengajungkan tangannya, pertanyaan yang kedua begitu mengejutkan karena Ummi menyaksikan sendiri keadaan asrama kami, beliau spekulasi “waktu saya masuk ke asrama kok jemuran kosong ya? Kalian nyuci dimana????…jantung berdegup dan Astagfirulloh akhwat-akhwat jaman sekarang, saking sibuknya jadi aktivis dakwah sampai-sampai lupa pada kondisinya yang akan menjadi seorang ummahat
Kuliah berjalan lancar kita keluar dari dengan rasa malu yang mendalam pada Ummi dan tentunya pada Alloh Azza Wa Jalla. Perubahan dimulai :
Hari pertama mendapat ceramah:
Berbelanja ke pasar dan sibuk memasak, walau masak yang dihasilkan sangat jauh dari kata “memuaskan” untuk di asrama kami ada anak dari jurusan tataboga, bergurulah kita padanya
Hari kedua:
Semua jemuran penuh
Hari ketiga:
Setelah kuliah anak-anak sibuk di dapur untuk memasak..”klo punaku kalau masak ini harus kyak gini, ributlah di dapur gara-gara beda tradisi cara memasak
Hari keempat:
Semua rapi..
Hari kelima:
Memulai ke kebiasaan semula, semangat mulai menurun, bahkan ada yang mencoba untuk memberikan sebagian rezekinya untuk jasa laundry
Fenomena yang aneh tapi lucu untuk di saksikan dan dicermati kemudian diambil ibrohnya..,
Pada minggu berikutnya kita mendapati mata kuliah keakhwatan lagi, ummi member ceramah yan luar biasa
“kalian ini aktivis dakwah yang nantinya akan menjadi ummahat, apa kalian akan seperti ini terus,, tidak kan??? Mulai lah dari detik , menit, jam dan hari ini untuk mengurus diri kalian secara benar..jangan sampi kalian berdakwah untuk masyarakat, memberikan ceramah yang begitu menusuk ke hati untuk membela islam sedangkan keadaan internal kalian sendiri hancur berantakan.
Mulailah untuk memanaj diri, atur waktu dengan baik, lakukan hal-hal yang paling mendesak…biasakan sebelum kalian keluar dari asrama kamr dalam keadaan rapi, jadi pada saat kalian pulang dalam keadaan lelah, letih, lesu, kalian bisa nyaman melihat keadaan kamar yang telah bersih..
Biasakan untuk mencuci baju sendiri , luangkan waktu untuk mencuci toh nyuci itu tidak sampai berjam-jam kan???
Biasakan untuk belajar memasak, kalaupun masakannya kurang enak, kalau kita sering belajar, Insya Alloh nantinya masakan kita akan enak, saya juga duu egitu”kata Ummi”
Setelah beberapa kali mendapatkan siraman rohani dari Ummi hati kita terbuka, dan mulai saat itulah kami mulai berubah, kearah yang lebih baik tentunya..
Jazakillah Ummi atas perhatiannya kepada kami, sehingga kami menjadi lebih baik,,,
Kami tunggu materi-materi yang begitu menggugah hati, yang selalu emngingatkan kami kepada Alloh, Tuhan seluruh alam

Senin, 03 Mei 2010

aku harus kaya

saya harus kaya karena kalau saya kaya orang tua saya jadi kaya, daerah saya jadi kaya, negara saya pun akan kaya, islam pun akan kaya. apabila kita berdakwah di daerah terpencil atau bisa dibilang daerah miskin apa kita akan berdakwah dengan omongan atau belas kasihan,???
tidak.... apabila kita kaya kita bisa membantu dengan materi misalnya kita bangun sebuah perusahaan di daerah tersebut, atau memberi pinjaman modal tanpa bunga, apabila kita kaya kita bisa merekrut masyarakat untuk bekerja di tempat kita, secara tidak langsung kita telah mensejahterakan masyarakat dan mengurangi angka pengangguran di Indonesia
sejatinya orang kaya itu ada 4 macam
1. orang kaya yang celaka
yaitu orang kaya yang kikir
QS. Al-Humazah 1-2)
Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya
2. orang kaya yang berderma
yaitu orang kaya yang senang menafkahkan hartanya di jalan Alloh
QS.Al-Anfal 2-4
sesungguhn ya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Alloh gemetarlah hati mereka,...(yaitu)orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang kami berikan kepada mereka..mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat)yang mulia
3. orang kaya yang bahagia
yaitu orang yang siap menafkahkan hartanya hingga seluruhnya untuk kepentingan di jalan Alloh seperti sahabat nabi saw yaitu Abdurahaman Bin Auf, Utsman bin Affan dan Abu Bakar Ash Shidiq, mereka rela menyedekahakan hartanya untuk kepentingan kebaikan umat manusia. Sehingga mereka dijanjikan oleh Alloh surga tempatnya puncaknya kebahagiaan
4.orang kaya paripurna
yaitu orang kaya yang meskipun tidak memiliki banyak materi tetapi jiwanya kaya dengan kasih sayang dan derma. bisa dibilang miskin secara materi tetapi ia senang berbagi dengan orang lain. jika ia memiliki harta, maka dengan cepat ia keluarkan
HR.Bukhari-Muslim
orang kaya bukanlah, orang yang banyak hartanya, tetapi orang kaya adalah orang yang memiliki kekayaan jiwa
kenapa kita harus kaya????
karena dengan kaya
a.kita dapat bersyukur
b.ekonomi merdeka
c. terbebas dari belitn utang
d.dapat membantu sesama
e.agar sehat dan cerdas
banyak jalan yang akan mengantarkan kita menjadi orang kaya, salah satunya Entrepreneur, dengan kita menjadi seorang pengusaha kita bisa bebas bekerja tanpa adanya kekangan dari pihak luar. menjadi seorang pengusaha haruslah berani mengambil resiko.